Kamis, 18 Maret 2010

Baik "karena"

"Banyak orang baik di dunia ini, tetapi mereka baik dengan karena, bukan dengan ikhlas...."

Itu adalah kalimat yang waktu itu tiba-tiba terlintas dipikiranku.


Aku pun merasa menjadi orang baik dengan "karena", mungkin hanya sesekali menjadi orang baik dengan ikhlas.  Tidak usah melihat contoh jauh-jauh. Kita lihat saja perilaku kita sehari-hari terhadap orang tua. Misalkan, pagi hari orang tua kita membangunkan kita yang sedang tertidur lelap untuk membeli sesuatu di warung. Walau tanpa mendumel tetapi dengan setengah hati kita beranjak dari singgasana penghantar mimpi, saat itu kita terlihat menjadi anak yang baik. Baik "karena" kita melakukan itu takut durhaka terhadap orang tua, tetapi dalam hati tidak ikhlas.

Bisa juga kita rasakan hal itu, jika kita berada di lingkungan pekerjaan, apakah benar kita bersikap baik dengan ikhlas, atau dengan "karena" juga. Karena kita sudah digaji, karena kita hanya bawahan, atau karena kita memang berkewajiban untuk selalu senyum kepada pelanggan. Sulit memang menanamkan keikhlasan di hati kita, walau di hal sekecil apapun. Pasti kebanyakan dengan faktor "karena".

Ya ilmu ikhlas itu terdengar ringan. Tetapi sulit untuk dipraktekan. Seberapa besar kita mencoba untuk ikhlas, terkadang muncul sifat alami sebagai manusia yang tak pernah sempurna. Hanya Allah yang bisa menilai keikhlasan yang ada dihati.

Semoga Allah selalu menjadikan kita orang ikhlas dalam melakukan segala amal kebaikan. Amin ^^

2 komentar:

  1. nice post
    "Banyak orang baik di dunia ini, tetapi mereka baik dengan karena, bukan dengan ikhlas...."

    by :
    http://theater-maya.co.cc

    BalasHapus