Kamis, 10 Juni 2010

Lepaskan dan kamu akan mendapatkan

Suatu hari seorang bapak tua hendak menumpang bus.
Pada saat ia menginjakkan kakinya ke tangga, salah satu sepatunya terlepas dan jatuh ke jalan.

Lalu pintu tertutup dan bus mulai bergerak, sehingga ia tidak bisa memungut kembali sepatu yang terlepas tadi.

Lalu si bapak tua itu dengan tenang melepaskan sepatunya yang sebelah dan melemparkannya keluar jendela.

Saya yang duduk dalam bus melihat kejadian itu, dan bertanya kepada si bapak tua, "Aku memperhatikan apa yang Anda lakukan Pak, Mengapa Anda melempakan sepatu Anda yang sebelah/satunya juga ?"
Si bapak tua menjawab, "Supaya siapapun yang menemukan sepatuku bisa memanfaatkannya."

Note :

Apa yang saya dapatkan dari cerita di atas, adalah memahami filosofi dasar dalam hidup, jangan mempertahankan sesuatu hanya karena kamu ingin memilikinya atau karena kamu tidak ingin orang lain memilikinya.

Kita kehilangan banyak hal! di sepanjang masa hidup.
Kehilangan tersebut pada awalnya tampak seperti tidak adil bagi kita dan merisaukan, tapi itu terjadi supaya ada perubahan positif yang terjadi dalam hidup kita.

Kalimat di atas tidak dapat diartikan kita hanya boleh kehilangan hal-hal jelek saja.
Kadang, kita juga kehilangan banyak hal-hal baik dalam hidup.

Ini semua dapat diartikan : supaya kita bisa menjadi dewasa secara emosional dan spiritual, pertukaran antara kehilangan sesuatu dan mendapatkan sesuatu haruslah terjadi.

Seperti si bapak tua dalam cerita tadi, kita harus belajar untuk melepaskan sesuatu.

Tuhan sudah menentukan bahwa memang itulah saatnya si bapak tua kehilangan sepatunya.

Mungkin saja peristiwa itu terjadi supaya si bapak tua nantinya bisa mendapatkan sepasang sepatu yang lebih baik.

Satu sepatu hilang.
Dan sepatu yang tinggal sebelah tidak akan banyak bernilai bagi si bapak.
Tapi dengan melemparkannya ke luar jendela, sepatu itu akan menjadi hadiah yang berharga bagi gelandangan yang membutuhkan.

Yang perlu kita sadari adalah Ketika pintu kebahagiaan tertutup, pintu yang lain terbuka.
Tetapi, seringkali kita memandang terlalu lama pada pintu yang tertutup hingga kita tidak melihat pintu yang lain, yang telah terbuka bagi kita.

Mereka yang paling berbahagia tidaklah harus memiliki yang terbaik dari segala sesuatu.
Mereka hanya mengoptimalkan segala sesuatu yang datang dalam perjalanan hidup mereka.

Kadang ada hal-hal yang tdk ingin kita lepaskan, orang - orang yang tdk ingin kita tinggalkan tapi ada saatnya dimana kita harus berhenti mencintai seseorang bukan karena orang itu berhenti mencintai kita melainkan karena kita menyadari bahwa orang itu akan lebih berbahagia apabila kita melepaskannya.

Memang, kadang ada hal yang menyakitkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu, dan pada akhirnya menjadi tidak berarti lagi, dan kamu harus membiarkannya pergi.

Berkeras mempertahankannya tidak membuat kita atau dunia menjadi lebih baik.
Kita semua harus memutuskan kapan suatu hal atau seseorang masuk dalam hidup kita, atau kapan saatnya kita lebih baik bersama yang lain.

Kita tidak ingin melepaskan seseorang
ketika kebahagiaan kita sangat bergantung pada orang itu.

Kita tidak ingin melepaskan seseorang 
ketika kita merasa dia itu ganteng, cantik, teristimewa dibandingkan dgn yang lain.

Kita tidak ingin melepaskan seseorang 
ketika kita takut tidak dapat menemukan yang seperti dia.

Kita tidak ingin melepaskan seseorang 
ketika begitu banyak saat-saat indah senantiasa terbayang di benak kita.

Kita tidak ingin melepaskan seseorang ketika hati kita berkata "Saya sangat mencintainya".

Ingatlah !!
Melepaskan bukanlah akhir dari dunia melainkan awal dari suatu kehidupan baru...

Kita harus melepaskan seseorang karena kebahagiaan kita tidak tergantung padanya.

Kita harus melepaskan seseorang karena kita menyadari yang ganteng,yang cantik, yang istimewa belum tentu yang terbaik buat kita.

Kita harus melepaskan seseorang karena kita tahu jika Tuhan mengambil sesuatu, Ia telah siap memberi yang lebih baik.

Kita harus melepaskan seseorang ketika saat-saat indah hanyalah tinggal masa lalu.

Kita harus melepaskan seseorang karena kepala kita berkata "tidak ada lagi yang dapat dipertahankan".

Kegagalan tidak berarti Anda tidak mencapai apa-apa...
namun Anda telah memahami sesuatu...!

Segala sesuatu ada waktunya, ada saat mempertahankan, ada saat melepaskan...!!

Pada saatnya, kita harus mengumpulkan keberanian untuk melepaskannya.

Kita harus berani melepaskan ketika Tuhan menyentuh hati kita dan berkata kepada kita : "Lepaskan!"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar